- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Limbah Medis Juga Dibuang di Wae Mokel, Kapus Mukun Cuci Tangan

    Penulis: Antonius Rahu | Editor:Tim Redaksi
    11 November, 2023, 12:42 WIB Last Updated 2023-11-11T05:50:22Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1

     

    Limbah Medis Juga Dibuang di Wae Mokel, Kapus Mukun Cuci Tangan
    Sampah medis yang dibuang oknum tak bertanggung jawab di bantaran sungai Wae Mokel/Foto Istimewa

    [Congkasae.com/Kereba] Ulah warga Mukun rupanya tak habis pikir dan semakin menjadi-jadi setelah temuan terbaru yang lebih mengejutkan dan mengkhawatirkan banyak pihak. 


    Pasalnya selain sampah limbah rumah tangga, di kawasan sungai Wae Mokel juga menjadi tempat pembuangan limbah medis yang sudah dipakai.


    Temuan itu sendiri mengejutkan banyak pihak terkait limbah berbahaya yang tidak dikelola dengan baik dan justru datang dari para medis itu sendiri.


    Dalam aksi bersih-bersih sampah yang dilakukan SMA St Arnoldus Mukun pada Sabtu (11/11) pagi ditemukan sampah medis berupa botol obat-obatan bekas pakai termasuk jarum suntik bekas pakai yang dibuang di sungai Wae Mokel.

     

    "Ada botol obat bekas pakai, jarum suntik, dan perlatan medis lainnya yang kami temukan di sungai Wae Mokel,"kata seorang siswa kepada Congkasae.com dihubungi Jumat (11/11) siang.


    Dalam rekaman video yang diperoleh media ini menunjukan sampah-sampah medis bekas pakai berupa jarum suntik, botol-botol obat berserakan di bantaran sungai Wae Mokel.


    Temuan ini sendiri mengkhawatirkan banyak pihak lantaran air sungai Wae Mokel telah lama dijadikan sebagai sumber air minum oleh masyarakat yang hidup di sekitar aliran sungai itu.


    Ketika dikonfirmasi terkait kepemilikan sampah medis itu Kepala Puskesmas Mukun Adi Samsu cuci tangan dengan mengatakan bahwa sampah medis itu bukan bersumber dari Puskesmas Mukun.


    "Saya pastikan itu bukan bersumber dari Puskesmas Mukun karena sejak saya masuk di Puskesmas Mukun kami sudah punya tempat sampah khusus limbah medis,"kata Kepala Puskesmas Mukun Adi Samsu dihubungi via telepon Sabtu siang.


    Ia menduga sampah medis yang terdapat di sungai Wae Mokel itu bersumber dari petugas medis yang membuka praktek di rumah sendiri.


    Hal tersebut dapat dipastikan setelah pihak Adi mencocokan merek dan jenis botol obat yang ada di sungai Wae Mokel dengan merek dan jenis obat-obatan yang ada di Puskesmas Mukun.

    "Tim saya kerahkan untuk mengecek kesamaan obat yang kami gunakan di puskesmas dan obat yang ditemukan di sungai Wae Mokel dan tidak ada kesamaan,"kata Adi membantah.

    Para siswa SMA St Arnoldus Mukun membersihkan Sampah yang berserakan di sungai Wae Mokel/Foto Istimewa


    Ketika disinggung soal penyelesaian masalah limbah medis yang terdapat di Sungai Wae Mokel kepala Puskesmas Mukun itu berjanji akan segera menginstruksikan semua petugas medis yang ada di wilayah tugas Puskesmas Mukun untuk menertibkan sampah medis terutama bagi petugas yang membuka praktek di rumah.


    "Itu akan saya sampaikan dalam apel pagi hari Senin, nanti petugas medis akan dibagikan septi box untuk menaruh sampah-sampah medis biar tidak buang sembarang,"kata Adi.


    Limba medis merupakan salah satu jenis limbah yang berbahaya apabilah tidak dilakukan penertiban pasalnya dalam limba medis mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merugikan kesehatan manusia.


    Apalagi sungai Wae Mokel merupakan salah satu sumber mata air bagi penduduk yang hidup di sekitar aliran sungai terutama bagi para petani yang memiliki lahan persawahan di daerah aliran sungai itu.


    Selama ini Aleksius Saleh seorang petani asal desa Gunung Kecamatan Kota Komba kerap menggunakan air dari sungai Wae Mokel untuk kebutuhan minum ketika turun ke sawahnya yang terletak tak jauh dari kampung Rita Pada.


    Ia mengaku kesal setelah mengetahui tumpukan sampah dari limbah rumah tangga berserakan di bagian hulu sungai itu.


    Untuk itu Saleh meminta warga Mukun untuk tidak membuang sampah dalam aliran sungai Wae Mokel karena sangat merugikan warga lain yang mengonsumsi air dari sungai Wae Mokel.

    Komentar

    Tampilkan

    ads