[Congkasae.com/Kereba] Ada peristiwa yang unik dari pelaksanaan wisuda dari Universitas Katolik (Unika) St Paulus Ruteng yang dilakukan pada Sabtu (11/11) kemarin.
Pasalnya dari 752 peserta yang diwisuda itu, terdapat satu orang yang tidak pernah mengikuti perkuliahan namun orang tuanya datang dalam acara wisuda itu.
Informasi tersebut dibagikan Wakil Rektor I Dr Marsel Ruben Payong dalam akun facebooknya sehari setelah pelaksanaan wisuda.
Dalam akun facebooknya Ruben menulis keluhannya soal kelakuan oknum tersebut yang disebutnya sangat berlebihan.
"Menipu orangtua untuk datang wisuda padahal kenyataannya tidak pernah kuliah bahkan tidak pernah terdaftar di kampus sebagai mahasiswa adalah benar-benar perilaku durhaka dan tidak tahu berterima kasih,"tulis Marsel mengawali postingannya dikutip Senin (13/11).
Ia mengatakan orang tua harusnya bisa memantau aktifitas anaknya apakah mengikuti perkuliahan secara aktif atau tidak melalui berbagai platform yang bisa diakses secara bebas.
Ruben mencontohkan salah satu platform yang bisa diakses adalah pangkalan data PDDIKTI, dimana dalam laman itu para orang tua dapat mengetahui informasi kegiatan perkuliahan mahasiswa apakah masih aktif sebagai mahasiswa atau tidak.
"Ketik nama mahasiswa pada bagian pencarian. Jika terdaftar maka akan keluar nama mhs dan kampus di mana dia kuliah,"papar Ruben.
Ia mengatakan selain itu para orang tua dapat melakukan pengecekan terhadap aktifitas anak mereka selama berada di Kampus.
"Lalu klik nama mahasiswa tersebut dan akan muncul statusnya baik aktif maupun tidak aktif, berikut semester-semester yang telah ditempuh,tulis Ruben.
Ruben mengatakan semua data-data tersebut akan muncul secara otomatis, karenanya ia menyarankan para orang tua untuk tidak mudah percaya kepada foto-foto anak mereka di media sosial.
"Mohon tidak percaya begitu saja status mereka di medsos karena ada yang hanya datang foto di kampus, pamer jas almamater,"tutup Ruben.
Postingan dacebook Wareg I Dr Ruben Payong itu langsung diserbu warganet yang mengaku miris dengan tingkah peserta itu.
Salah seorang akun bernama Vhe Susanti menyarankan pihak kampus untuk mengambil sikap soal insiden yang menyesakkan dada itu.
"Kampus kita juga harus mengambil sikap utk tindakan yang dilakukan oleh manusia-manusia yang tidak beretika seperti itu pak. Dan masukan mungkin bisa untuk pakaian wisuda setiap tahun harus diganti warnanya sehingga jelas sekli nanti kalau tahun ini model bajunya seperti ini.supaya peluang tipu tapu tidak ada lagi pak," tulis Vhe.
Sementara komentar bernada menyalahkan oknum pelaku itu membanjiri postingan Ruben Payong, mayoritas warganet mengutuk apa yang dilakukan oknum tersebut.
