[Congkasae.com/Kereba] Umat di paroki Kajong keuskupan Ruteng berhasil menyulap cairan dari pohon lontar atau enau untuk dijadikan kecap raping.
Inovasi tersebut sejalan dengan misi keuskupan Ruteng yang tahun ini mengagkat tema tahun ekologi integral.
Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat mengapresiasi inovasi umat paroki Kajong dalam menyulap cairan nira menjadi kecap manis yang merupakan tanaman lokal di Manggarai.
"Ini sesuatu yang luar biasa untuk kita, ini bisa jadi contoh untuk paroki-paroki lain,"kata uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat di Kajong Senin kemarin.
Ia mengatakan apa yang telah dilakukan oleh umat paroki Kajong patut dicontohi umat paroki lain dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk memenuhi kebutuhan publik.
Pastor paroki Kajong RD Bernadus Palus Pr mengatakan saat ini gereja sudah mulai membangun ekonomi umat melalui beragam program pastoral yang dicanangkan setiap tahun.
Ia mengatakan selama ini gereja hanya fokus pada liturgi sentris dimana hanya berpusat pada altar di gereja.
"Supaya altar ini hidup dia harus dibawa ke kebun-kebun umat, dibawa ke pasar juga bawa ke sekolah,"kata pastor paroki Kajong RD Bernad Palus.
Selain memproduksi kecap manis berbahan dasar tuak putih umat paroki Kajong juga diajarkan tentang cara memproduksi tempe dimana bahan bakunya menggunakan kacang kedelai yang merupakan hasil pertanian umat paroki Kajong.
Program ini sejak beberapa tahun terakhir gencar dilaksanakan terutama dalam mengatasi pemenuhan gizi umat imbasnya adalah pengentasan masalah stunting di paroki itu.
Program ini diharapkan mampu menginspirasi umat di paroki lain dalam mewujud nyatakan program-program pastoral yang dicanangkan oleh keuskupan Ruteng.