[Congkasae.com/Kereba] Kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur kembali terulang, kali ini seorang kakek berusia 74 tahun tega memperkosa siswi SD ketika jam istirahat.
Kasus yang terjadi di Elar, Manggarai Timur itu kini tengah ditangani pihak kepolisian dimana IED yang merupakan pelaku kini sudah ditahan.
"Pelaku sudah ditangkap dan diamankan,"kata kapolres Manggarai Timur AKBP Suryanto Selasa.
Suryanto mengatakan peristiwa itu bermula pada 27 Februari lalu sekitar jam 09:30 Wita korban yang sedang istirahat sekolah diiming-imingi jajan dan uang sebesar dua ribu rupiah oleh sang kakek.
Korban yang masih mengenakan pakayan seragam sekolah pun mengikuti pelaku menuju rumahnya.
Sesampainya di rumah, pelaku melancarkan aksi bejatnya pada anak berusia 10 tahun dan masih duduk di bangku SD kelas 5 itu.
Usai melancarkan aksi bejatnya korban disuruh kembali ke sekolah dan diancam akan dibunuh jika korban memberitahukan peristiwa tersebut kepada siapapun.
Kendati demikian kejahatan sang kakek akhirnya terkuak setelah anak tersebut merintih kesakitan.
Lantaran merasa curiga, akhirnya ibunda korban menanyakan penyebab sakit yang diderita anak mereka.
"Akhirnya korban pun menyampaikan bahwa dirinya disetubuhi IED,"kata Suryanto.
Mendengar pengakuan korban, ibu kandungnya langsung melaporkan peristiwa itu kepada polsek Elar serta membawa putrinya ke puskesmas Elar.
Tak lama kemudian polisi menciduk pelaku di kediamannya untuk proses hukum lebih lanjut.
Kasus tersebut kini tengah ditangani Unitt Perlinduangan Perempuan dan Anak polres Manggarai Timur dimana IED sudah dikenakan status tersangka dan ditahan di polres Manggarai Timur.
Sementara itu kondisi korban kini sudah berangsur-angsur membaik kata Kepala bidang perlindungan anak Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlinduangan Anak (DP2KBP3A) kabupaten Manggarai Timur Jimmy Frederikus Ello.
"Korban sudah kembali ke rumahnya dan petugas kami selalu memantau korban,"kata Jimmy.
Menurut Jimmy pihaknya mendorong keluarga korban untuk tetap melanjutkan pendidikan sang anak.
"Keluarga juga kami dorong untuk selalu support pendidikan sang anak,"ujarnya.