- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    KNKT Investigasi Insiden Pilot Batik Air yang Tertidur Saat Flight

    Penulis: Antonius Rahu | Editor:Tim Redaksi
    09 Maret, 2024, 06:35 WIB Last Updated 2024-03-08T23:42:37Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1
    KNKT Investigasi Insiden Pilot Batik Air yang Tertidur Saat Flight


     [Congkasae.com/Travel] Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah menginvestigasi insiden pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur dalam penerbangan Jakarta-Kendari pada penerbangan 25 Januari 2024 silam.


    KNKT mengkategorikan insiden tersebut sebagai masalah serius yang mengakibatkan terjadinya kesalahan navigasi pesawat Batik Air pada penerbangan tersebut yang berimbas pada keselamatan transportasi udara di Indonesia.


    Insiden tertidurnya pilot dan kopilot pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan IDN 6723 itu bermula dari penerbangan Jakarta-Kendari dimana pesawat itu take off pada pukul 03:14WIB.


    Pesawat dijadwalkan terbang menuju bandara Halu Oleu di Kendari, namun dalam penerbangan menuju Kendari kopilot memberi tahu pilot bahwa dirinya kurang tidur sebelumnya.


    "Selama penerbangan, second in command (SIC atau kopilot) memberi tahu pilot in command (PIC atau pilot) bahwa dia tidak istirahat cukup sebelumnya," tulis KNKT dalam rilis resmi di laman website mereka dilansir Sabtu (9/3).


    Selama penerbangan, pilot mempersilakan kopilot untuk istirahat dulu. Maka kopilot itu tidur di kokpit selama sekitar 30 menit. Pilot kemudian mengambil alih tugas kopilot sebagai pilot monitoring (PM) sekalian menjalankan tugas utamanya sebagai pilot flying (PF).


    Sesampainya di Kendari, ATC memberitahu bahwa cuacanya di bawah standar dan bandara juga belum buka. 


    Pesawat kemudian bertahan selama 30 menit di udara. Pukul 07.48 waktu lokal, pesawat itu mendarat di Kendari. Kedua pilot kemudian makan mie instan kemasan gelas (cup) di kokpit.


    Pukul 00.05 UTC atau 07.05 waktu lokal, pesawat itu kembali terbang dari Kendari menuju Jakarta alias penerbangan balik lagi, dengan nomor penerbangan BTK6723. 

    Namun dalam penerbangan kali ini, pilot bertindak sebagai pilot monitoring (PM) dan kopilot yang tadi sudah tidur bertindak sebagai pilot flying (PF).


    Pukul 00.37 UTC atau 07.37 waktu lokal, kedua pilot itu melepas headset mereka dan pelantang (loudspeaker) kokpit dikencangkan volumenya.

    "PIC (pilot) minta izin ke SIC (kopilot) untuk istirahat dan izin diberikan. Beberapa detik kemudian, PIC tertidur dan SIC kemudian mengambil alih tugas PIC sebagai PM (pilot monitoring)," tulis KNKT.

    Pilot yang tadi tidur itu bangun pukul 01.22 UTC atau 08.22 waktu lokal. Dia menawarkan kopilot barangkali mau tidur juga. 

    Kopilot kemudian menjawab bahwa dia tidak ingin istirahat. Mereka berbincang sekitar 30 detik.

    "Dan kemudian PIC (pilot) melanjutkan tidurnya," tulis KNKT.

    Kopilot sadar bahwa PIC tertidur dan kemudian mengambil alih tugas si pilot itu. Kopilot pada saat itu menjalankan tugas sebagai PF (pilot flying atau yang menerbangkan pesawat) dan PM (pilot monitoring) sekaligus. 

    Mereka kemudian sempat meminta Pusat Kontrol Area atau Area Control Center (ACC) Makassar untuk terbang menuju 250 derajat. 

    ACC Makassar menginstruksikan pesawat untuk menghubungi ATC Jakarta atau ACC Jakarta.

    Pukul 01.43.42 UTC, kopilot readback (prosedur penerbangan membaca kembali) instruksi Area Control Center (ACC) Jakarta. 

    Namun beberapa saat kemudian, kopilot ini tertidur secara tidak sengaja. Pukul 01.56 UTC atau 12 menit setelah transmisi rekaman terakhir dengan kopilot, ACC Jakarta bertanya kepada pesawat BTK6723 ini mengenai berapa lama pesawat ini akan terbang pada 250 derajat seperti sekarang. 

    Namun, pilot atau kopilot pesawat BTK6723 ini tidak menjawab (belakangan diketahui keduanya tidur).

    Profil jejak penerbangan Batik Air dari Kendari ke Jakarta dengan dua pilot yang sempat tidur bareng.


    "Pukul 02.11 UTC atau 28 menit setelah transimisi terakhir terekam dari SIC (kopilot), PIC (pilot) terbangun dari tidur dan sadar bahwa pesawat sudah tidak lagi berada di jalur penerbangan yang benar," tulis KNKT.

    Pilot kemudian melihat kopilotnya sudah tidur dan membangunkan dia. Pilot kemudian memberitahu ACC Jakarta bahwa pesawatnya mengalami masalah radio komunikasi dan saat ini masalah itu sudah beres. 

    Pesawat kemudian terbang dan mendarat di Jakarta dengan lancar,"Tidak ada yang terluka pada peristiwa ini dan tidak ada kerusakan di pesawat," tulis KNKT.

    Total penumpang di pesawat ada 153 orang. Di udara, pramugari juga memberi makanan ringan ke pilot dan kopilot.
    Komentar

    Tampilkan

    ads