[Congkasae.com/Kereba] Pasca beredarnya dugaan skandal antara pastor paroki St Yosef Kisol romo Agustinus Iwanti dengan seorang ibu rumah tangga atas nama mama Sindi beredar pula kabar yang menyebutkan jika bapa Sindi telah melayangkan permintaan maaf kepada romo Gusti perihal kejadian pada 24 April lalu.
Salah satu poin dalam keterangan tersebut yakni Tinus alias bapa Sindi telah memohon maaf kepada romo Gusti atas insiden yang terjadi di kediaman pribadinya di Rende desa Lembur, Manggarai Timur itu.
Selain itu ada pula kabar yang menyebutkan jika mama Sindi sengaja menulis kontak selingkuhannya dengan nama romo Gusti.
"Nomor HP mama Sindi disadap bapa Sindi tanpa sepengetahuan mama Sindi," bunyi pernyataan yang beredar luas di sosial media itu.
Menanggapi kabar tersebut Sindi mengatakan isu tersebut tidaklah benar alias kabar bohong.
"Itu Hoaks, semua yang ditulis dalam klarifikasi itu tidak benar,"kata Sindi Minggu kemarin.
Ia meminta para pengguna media sosial untuk berhenti menyebarkan klarifikasi tersebut, apalagi sampai membuli keluarganya.
Menunggu Penyelesaian Kasus
Isu soal dugaan skandal yang melibatkan pastor paroki Kisol Romo Agustinus Iwanti dengan ibu rumah tangga bernama mama Sindi menjadi perbincangan hangat di media sosial sejak beberapa hari terakhir.
Mayoritas pengguna media sosial meminta bapa Tinus alias bapa Sindi segera melakukan klarifikasi untuk menjelaskan duduk persoalan yang terjadi menyusul beredarnya surat klarifikasi yang disampaikan romo Gusti.
"Supaya cepat selesai persoalan alangkah baiknya pihak Bapa dan mama Syndi atau keluarga perlu memberi klarifikasi duduk persoalan yang sebenarnya,"tulis akun Dony Mbui.
Dony mengatakan persoalan dugaan skandal ini bukanlah persoalan sepele lantaran melibatkan nama gereja Katolik secara institusi.
"Ingat ini menyangkut kehidupan iman umat katolik karena kasusnya soal benar tidak tersangkut dangan seorang Romo. Dan klarifikasi itu harus jujur dari hati supaya tidak merugikan pihak-pihak tertentu dengan demikian pihak kevikepan juga cepat ambil sikap untuk klarifikasi melalui jumpah pers,"ujar Dony.
Menanggapi hal tersebut Sindi mengatakan sejauh ini klarifikasi tersebut belum terlalu diperluhkan lantaran keluarganya telah mempercayakan masalah ini kepada institusi gereja Katolik yakni kevikepan Borong.
Sindi mengakui masih menunggu penyelesaian kasus yang telah ditempuh pihak keluarganya yakni melalui kevikepan Borong.
"Kami masih menunggu hasil dari pihak Kevikepan. Kami percaya dengan mereka(kevikepan Borong),"ujar Sindi.
Kendati demikian Sindi tak menampik akan menempuh jalur lain apabilah tak ada kejelasan dari langkah penyelesaian masalah yang mereka tempuh saat ini.
"Nanti kalau tidak ada titik terang kami panggil media,"ujarnya.
Umat Juga Bertanggung Jawab Menjaga Kesucian Imam
Keuskupan Ruteng tengah melakukan penyelidikan terkait masalah ini, hal tersebut disampaikan Sekretaris keuskupan Ruteng Romo Manfred Habur.
Menurut Manfred, pihaknya tengah melakukan proses klarifikasi terkait persoalan yang terjadi.
Romo Manfred menambahkan pihak keuskupan telah menunjuk ketua kevikepan Borong Romo Simon Nama sebagai administrator di paroki St Yosef Kisol.
Hal tersebut dilakukan agar proses pelayanan di paroki tersebut tidak terhambat oleh insiden ini.
Pastor paroki St Yosef Kisol Romo Agustinus Iwanti pun buka suara dengan menulis surat berisi klarifikasi terkait duduk persoalan yang terjabar dalam 16 poin klarifikasi.
Dalam surat klarifikasinya romo Agustinus juga meminta maaf kepada uskup Ruteng, serta seluruh umat atas kegaduhan yang terjadi.
Kendati demikian kasus tersebut masih menjadi pembicaraan hangat di kalangan umat keuskupan Ruteng.
Hal tersebut terlihat di beberapa group facebook salah satunya di group Forum Peduli Rakyat Manggarai.
Salah seorang pengguna media sosial dengan nama akun Lonto Bongkok mengatakan bahwa kasus ini harusnya jadi masukan bagi seluruh umat agar memperbaiki etika termasuk tata cara berbusana ketika hendak mengikuti ibadat di gereja.
"Pakaian waktu beribadah juga harus lebih sopan. neka pake baju sot kateng tuang (Jangan mengenakan pakayan yang seolah mengumpan imam," kata akun Lonto Bongkok disadur Senin (29/4).
Ia mengatakan sebagai manusia biasa para imam juga memiliki hasrat seksual sama seperti kaum awam.
"Sebagai laki- laki normal pastor itu punya hasrat seksual juga,"katanya.