[Congkasae.com/Kereba] Ketua kevikepan Borong, Romo Simon Nama mengadakan misa di paroki St Theresia Mbata, pada Minggu kemarin.
Ini merupakan rangkaian kunjungan ketua kevikepan Borong yang ke 22 dari rangkaian kunjungan ke paroki-paroki dalam lingkup kevikepan Borong.
"Saya senang bisa mengunjungi umat, melihat dan mengamati secara langsung kondisi terkini dari umat saya di paroki-paroki,"ujar Romo Simon Minggu (28/4).
Dalam homilinya romo Simon Nama meminta umat untuk menjadi manusia baru dengan cara mencintai alam dan lingkungan sekitar, serta merawatnya.
"Karena itu jangan menebang hutan-hutan desa, saya tahu kalian semua ini sering menebang hutan,"ujar romo Simon.
Ia mengatakan jika pembalakan liar terus dilakukan maka dalam waktu yang tidak terlalu lama dampaknya akan terasa oleh umat itu sendiri.
"Makanya debit air kita semakin berkurang, di pastoran ketersediaan air kurang itu karena kalian tebang itu hutan di atas,"ujarnya.
Hal tersebut menurut ketua kevikepan Borong, menjadi perhatian serius dari keuskupan Ruteng dengan tema pastoral tahun 2024 yakni Tahun Ekologi Integral.
Ia juga mengaku kaget setelah melihat bambu yang ia tanam di sepanjang jalur Golo Robo yang tak terlihat.
"Tadi saya pas ke sini sempat berhenti di Golo Robo, saya amati bambu yang kami tanam beberapa tahun lalu dengan bupati sudah tidak terlihat,"ujarnya.
Padahal menurut Simon itu menjadi kewajiban umat untuk menjaga serta merawat bambu-bambu tersebut sehingga resiko longsor tidak terjadi.
