- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Deretan Kejanggalan Kasus Kematian Anastasia Jelita, Ibu di Satar Mese

    Penulis: Antonius Rahu | Editor:Tim Redaksi
    13 Juli, 2024, 10:30 WIB Last Updated 2024-07-13T07:21:35Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1
    Deretan Kejanggalan Kasus Kematian Anastasia Jelita, Ibu di Satar Mese
    Polisi ketika melakukan olah TKP di lokasi kejadian

    [Congkasae.com/Kereba] Kasus kematian misterius mendiang Anastasia Jelita seorang ibu rumah tangga di Golo Cala, Desa Umung, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai terus didalami polisi.


    Kasus tersebut terkuak setelah pihak keluarga yang kaget dengan kabar kematian Anastasia Jelita menemukan beberapa luka memar di sekujur tubuh korban sementara keluarga sang suami yakni Yusintus Tua tak dapat menjelaskan duduk persoalan dibalik kematian misterius istrinya yang meninggal pada 26 Juni lalu.


    Keluarga mendiang Anastasia yang tak puas dengan penjelasan Yusintus Tua pun memutuskan membawa kasus tersebut ke ranah hukum dengan melayangkan laporan ke Polres Manggarai di Ruteng pada 9 Juli 2024.


    Lantas bagaimana deretan kejanggalan yang menjadi alasan pihak keluarga korban hingga membawa kasus ini ke ranah hukum?


    Anastasia Berasal dari desa Kasong Mabar, Menikah dengan Sintus di Kalimantan

    Awal pertemuan antara Anastasia Jelita yang berasal dari desa Kasong, Kecamatan Ndoso, Kabupaten Manggarai Barat  dengan suaminya saat ini yakni Yusintus Tua bermula dari pertemuan keduanya di tempat perantauan yakni Kalimantan.


    Hal tersebut diakui sang ayah kandung Anastasia Jelita yakni Paskalis Pangkur ketika melayangkan laporan di mapolres Manggarai.


    "Mereka bertemu di Kalimantan dengan suaminya (Yusintus Tua) pernikahannya melahirkan satu orang anak perempuan,"ujar Paskalis.

    cetak spanduk di ruteng


    Sepulangnya dari Kalimantan keduanya memutuskan untuk menetap di kampung suaminya yakni di Golo Cala, desa Umung, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai.


    Sempat Menelepon Ayah Sebelum Dikabarkan Meninggal Secara Misterius

    Kabar kematian Anastasia Jelita bagai petir di siang bolong, hal tersebut terjadi lantaran Anastasia mengaku sehat sebelum akhirnya dikabarkan meninggal dunia secara misterius.


    Hal tersebut diakui Alfonsius Nantu yang merupakan keluarga Anastasia Jelita, menurut Alfons korban sempat menelepon sang ayah empat hari sebelum meninggal dunia tepatnya pada 22 Juni 2024.


    Dalam percakapan antara Anastasia dan ayahnya melalui sambungan telepon, korban menanyakan kabar orang tuanya.


    Demikian pula sang ayah menanyakan kabar Anastasia yang dijawab sehat-sehat oleh mendiang Anastasia Jelita tanpa adanya keluhan sakit apapun.


    Dikabarkan Meninggal secara Mendadak

    4 hari usai percakapan melalui sambungan telepon antara Paskalis Pangkur dan anaknya Anastasia Jelita, keluarga dikagetkan dengan adanya postingan di media sosial facebook yang menunjukan kematian Anastasi Jelita.


    Kabar kematian itu juga disampaikan pihak keluarga Yusintus Tua kepada ayah kandung Anastasia Jelita di Kasong melalui sambungan telepon pada 26 Juni 2024.


    Dalam percakapan antara keluarga Anastasia dengan keluarga Yusintus Tua, Paskalis Pangkur  menanyakan keluarga Yusintus perihal penyebab kematian Anastasia namun tak dapat menjelaskannya dengan baik.


    "Paskalis Pangkur pun berangkat dari Kasong dengan menggunakan mobil pikup,"kata Alfons Nantu.


    Alfons mengatakan Paskalis dan rombongan keluarganya berangkat dari Kasong, Manggarai Barat sekitar pukul 15:00 Wita dengan membawa serta beras dan babi satu ekor.


    "Sesuai dengan adat istiadat kita orang Manggarai sebagai ela haeng nai,"kata Alfons.


    Mereka baru tiba di kampung Golo Cala, Satar Mese pada pukul 20:00 Wita dalam kondisi gelap gulita lantaran listrik mati.


    Kondisi Jasad Dipenuhi luka Memar

    Usai mengadakan ritual Pau Lu'u di hadapan jenazah mendiang Anastasia Jelita yang terbaring, pihak keluarga mencoba membuka masker penutup mulut yang dikenakan kepada Jasad Anastasia.


    "Malam itu dirumah duka menggunakan penerangan seadanya,"kata Alfons.


    Ketika membuka masker itu dirinya mengaku kaget lantaran ditemukan bercak berwarna merah menyerupai darah dari dalam mulut Anastasia.


    Disamping itu terdapat pula luka memar di pelipis bagian kiri, serta memar pada bagian bibir sebelah bawa.


    "Akhirnya saya tanya pada keluarga Yusintus, apakah saudari kami ini mengonsumsi sirih pinang selama ini atau tidak? lalu dijawab pihak keluarga laki-laki tidak, dia tidak mengonsumsi sirih pinang,"kata Alfons.

    Kematian Ibu di Satar Mese Tuai Kejanggalan, Keluarga Polisikan Suami (1)
    Keluarga korban ketika melaporkan kejanggalan di polres Manggarai


    Alfons mengakui mulai menaruh kecurigaan dibalik kematian saudarinya itu di saat bersamaan ayah korban Paskalis Pangkur memanggil Yusintus Tua untuk menanyakan mengapa terdapat luka memar di bagian wajah istrinya.


    "Yusintus mengatakan luka memar itu akibat ditonjok oleh dia, karena mengaku bentuk reaksi spontan kepergian istrinya,"ujar Alfons.


    Menanggapi pengakuan menantunya itu Paskalis Pangkur kembali mengajukan pertanyaan kepada Yusintus perihal reaksi spontanitas itu.


    "Nana kalau mayat ditonjok seharusnya tidak mengeluarkan darah, ini kenapa ada darah (di bekas tonjokan),"kata Alfons.


    Selain itu ayah korban juga menanyai Yusintus Tua perihal luka lebam pada bagian bibir sebelah bawah pada Jasad Anastasia namun Yusintus tak dapat menjelaskannya dengan baik.


    Atas peristiwa itu Alfons dan keluarganya semakin menaruh kecurigaan, alhasil merekapun berdiskusi di salah satu rumah perihal langkah yang akan diambil pihak keluarga atas sejumlah kejanggalan yang ditemukan pada jasad Anastasia.


    Jasad Anastasia Diikat kain di dalam Jaket

    Malam pun berlalu dengan begitu cepat, sementara dalam hati pihak keluarga Anastasia masih menimbulkan tanda tanya besar yang belum berhasil mendapatkan jawaban.


    Keesoakan harinya, pihak keluarga kembali ke rumah duka dan hendak mengganti pakayan yang dikenakan oleh Anastasia.


    "Pada saat kami mau ganti bajunya saudari kami ini, kami menemukan ada kain yang mengikat tubuh saudari kami ini di dalam jaket,"kata Alfons.


    Ia mengatakan kecurigaan semakin menyeruak, ketika ditemukan luka memar pada tulang rusuk sebelah kiri dan kanan.


    Sementara pihak Yusintus tak dapat menjelaskan duduk persoalan terkait sejumlah luka yang terdapat pada jasad istrinya itu.


    Atas dasar itu pihak keluarga Anastasia kembali berdiskusi soal langkah yang hendak diambil menyusul temuan kejanggalan pada jasad Anastasia.


    Telusur Hingga ke Puskesmas Ponggeok

    Melihat hal tersebut, Alfons Nantu tak tinggal diam mereka langsung menemui seorang oknum polisi yang bertugas di polsek Satar Mese untuk berdiskusi soal temuan kejanggalan yang mereka alami.


    Alfons mengaku sempat ke kediaman polisi bernama Beni untuk berdiskusi soal langkah apa yang akan diambilnya kedepan.

    8 Orang Diperiksa sebagai Saksi dalam Kasus Kematian Janggal Anastasia Jelita di Satar Mese
    Tim Inafis Polres Manggarai ketika melakukan olah TKP


    Oleh polisi tersebut, Alfons diarahkan untuk membuat laporan ke polres Manggarai.


    "Namun kami diminta ke puskesmas Ponggeok untuk menanyakan riwayat sakit yang dialami saudari kami ini,"kata Alfons.


    Ia lantas melakukan penelusuran ke UPTD Puskesmas Ponggeok, dan hendak bertemu dengan dokter yang menangani pasien atas nama Anastasia Jelita.


    Namun pihak perawat mengatakan jika kematian Anastasia Jelita akibat mengonsumsi minuman beracun.


    "Saya tanya apakah itu hasil pemeriksaan medis atau bukan, mereka bilang bukan tapi keterangan suaminya,"ujar Alfons.


    Lapor Polisi

    Atas sejumlah kejanggalan itu, keluarga korban melayangkan laporan ke Polres Manggarai dengan didampingi kuasa hukumnya Rofinus Madi.


    Rofinus mengaku ada keganjalan dibalik kematian kliennya itu dan mendesak polres Manggarai mengusut tuntas penyebab kematian kliennya.


    Polisi pun telah menerjunkan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, serta tim inafis dalam kasus ini.


    Kasi Humas Polres Manggarai I Made Budiarsa mengatakan pihaknya telah melakukan oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengurai kasus ini.


    Selain itu sedikitnya 8 orang telah diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi dalam kasus kematian Anastasia Jelita.


    "Saat ini 8 orang sudah dimintai keterangan sebagai saksi,"kata Made Budiarsa di Ruteng Jumat kemarin.


    Ia mengatakan tak menutup kemungkinan akan ada tambahan saksi lagi yang dimintai keterangan dalam kasus ini.


    BACA JUGA

    Polisi Periksa 8 Orang Saksi dalam kasus kematian Anastasis Jelita di Satar Mese


    Kematian Anastasia Jelita Tuai Polemik, Keluarga Polisikan Suami

    Komentar

    Tampilkan

    ads