[Congkasae.com/Kereba] Masyarakat NTT tengah ramai memperbincangkan transparansi dibalik proses seleksi calon anggota kepolisian yang dikirim Polda NTT ke mabes Polri.
Dilihat dari nama yang dirilis kepolisian daerah NTT tak ada putra daerah asli NTT dalam daftar nama peserta yang lolos.
Mayoritas peserta yang lolos merupakan peserta dari luar beretnis Batak.
Hal tersebut menuai kritik keras dari sejumlah kalangan termasuk senator NTT yakni Benny Kabur Harman.
Anggota DPR RI itu mempertanyakan proses seleksi yang seolah-olah mengabaikan putra asli daerah NTT.
"Jika perlu, diaudit prosesnya dan jika ini yang terjadi, sebaiknya 11 orang yang dinyatakan lulus ini segera dianulir,” tegas Anggota Komisi III DPR RI asal NTT dari Fraksi Demokrat, Benny K. Harman mengutip Selatanindonesia Minggu (7/7/2024).
Disebutkan Benny K. Harman, sistem rekrutmen taruna Akpol harus dilakukan secara terbuka, transparan, akuntabel, dan obyektif serta nondiskriminatif, jauh dari nepotisme dan titipan anak-anak pejabat.
“Tentunya dengan mempertimbangkan keadilan wilayah Nusantara dan keseimbangan daerah,” sebutnya.
Sebaliknya, sambung Benny, apabilah proses seleksi taruna Akpol yang dilakukan Panitia Seleksi Mabes Polri benar-benar obyektif dan tranasparan, bukan titipan anak-anak pejabat, tidak ada nepotisme, dan benar-benar telah mempertimbangkan keadilan wilayah, maka ia meminta masyarakat NTT harus menghormati proses seleksi taruna Akpol yang dilakukan.
"Saya akan pertanyakan masalah ini pada saat raker dengan Kapolri di masa persidangan yang akan datang,” sebutnya.
Menanggapi hal tersebut Kadiv Humas Polda NTT Kombespol Aryasandi membantah adanya permainan orang dalam dibalik peserta yang lolos seleksi.
"Dari 6 kuota reguler ada 3 peserta yang lahir dan besar di NTT yang lolos ke pusat. Ada 2 orang yang sejak SD sudah tinggal di NTT. Jadi tidak benar kalau tidak dikatakan kurang prioritaskan putra putri NTT," kata Kabid Humas Polda NTT, Komisaris Besar Polisi Ariasandy, Minggu 7 Juli 2024.
Ia mengatakan proses pendaftaran bersifat terbuka, siapa saja boleh mendaftar dan diakomodir setiap polres.
"Prosesnya transparan dan di awasi ketat baik dari internal maupun external. Hasilnya diumumkan secara terbuka di setiap item tes," ujarnya.
Kombes Pol Ariasandy menegaskan, proses penerimaan Taruna Akpol sudah mengikuti mekanisme yang ada. Tidak ada yang bisa melakukan intervensi atau mempengaruhi hasil yang sudah ada.
"Ujian psikologi dan akademik dilakukan menggunakan sistem CAT menggunakan fasilitas lab komputer di sejumlah sekolah di Kota Kupang," katanya.
Polda NTT mengeklaim setiap tahap yang dilakukan secara transparan dan hasil dari tes langsung diumumkan atau one day service.
Kombes Pol Ariasandy menyebut, ujian dilaksanakan sistem CAT menggunakan fasilitas laboratorium komputer di sejumlah sekolah di Kota Kupang.
Ombudsman NTT Tak Dilibatkan
Sementara itu kepala Ombudsman NTT Darius Beda Daton mengatakan, pihaknya tidak dilibatkan dalam seleksi sehingga kurang tahu proses awalnya seperti apa.
Namun dia menilai jika Calon taruna (Catar) Akpol NTT diisi orang luar, untuk apa seleksi dilakukan di sini.
"Kami tidak dilibatkan sejak awal seleksi sehingga kurang tahu proses awalnya seperti apa. Biasanya melibatkan pengawas eksternal dalam seleksi seperti ini agar transparan," ujarnya, Minggu.
Menurutnya, putra-putri asli NTT juga mampu bersaing sehingga dia prihatin karena persepsi publik terlanjur terbentuk bahwa proses seleksi Catar Akpol tahu ini tidak memihak kepada warga NTT.
Semua grup media sosial di NTT banjir protes. Banyak warganet yang menyayangkan Polda NTT dikarenakan tidak mengutamakan putra-putri daerah NTT dalam seleksi Catar Akpol Panda Polda NTT 2024.
Menurut netizen, seharusnya putra-putri daerah diutamakan sehingga ke depannya dapat kembali dan memimpin di daerah ini.
"Batak paling banyak kenapa tidak ikut tes di Sumatera Utara sana? kasian, kasih kesempatan putera-puteri NTT untuk jadi pemimpin di daerah sendiri?" tulis akun bernama Zetho Manilang.
Akun lain bernama Rista Masu Bitin itu juga turut berkomentar. Dia mendoakan agar ke depannya dalam proses tahapan seleksi ada putra-putri NTT yang lulus jumlahnya lebih dari satu orang.
"Semoga ke depannya ada anak-anak asli NTT yang lulus. Kalau kuotanya 9 setidaknya 7 orang anak asli NTT. Ya Tuhan bukakan pintu rezeki keberhasilan bagi anak-anak daerah kami NTT, Amin," tulisnya.