[Congkasae.com/Kereba] Aparat kepolisian telah meminta keterangan Aloysius Watu (67) sopir mini bus Gunung Mas yang dilaporkan terbalik di ruas jalan Trans Flores tepat di Paka, Desa Sita kecamatan Rana Mese Kabupaten Manggarai Timur Selasa pagi.
Menurut hasil penyelidikan awal polisi menyebut kondisi sopir yang mengemudikan kendaraan secara ugal-ugalan menjadi pemicu awal kecelakaan maut tersebut.
Kapolres Manggarai Timur AKBP Suryanto mengatakan bus Gunung Mas dengan Rute Ruteng-Ende itu sedang melaju dengan kecepatan tinggi sesaat sebelum kecelakaan maut tersebut terjadi.
Akibatnya, kata Suryanto, sopir tak dapat mengendalikan kecepatan kendaraan yang memicu terjadinya kecelakaan tunggal yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
"Pengendara tidak bisa mengendalikan kecepatan mobil sehingga mobil terbalik di kiri jalan," kata Suryanto Selasa,(27/8/2024).
Suryanto menambahkan kecelakaan itu mengakibatkan 13 orang penumpang mengalami luka ringan, satu penumpang bernama Gregorius Kabe (64) warga Wae Buka, Kelurahan Satar Tacik, Kabupaten Manggarai meninggal di lokasi kejadian.
"Pengemudi mengalami luka bakar di bagian tubuh dan tangan serta mengalami trauma,"ujar Suryanto.
Gregorius Kabe sendiri merupakan seorang guru di SMKN 2 Ende yang tengah kembali ke Ende menumpang bus Gunung Mas.
Kecelakaan bus Gunung Mas pada Selasa pagi ramai diberitakan sejumlah media usai sebuah video singkat yang menunjukan kondisi bus pasca kecelakaan maut yang merenggut nyawa satu orang penumpang.
Dalam rekaman video tersebut bus Gunung Mas tampak terbalik di pinggir jalan sementara sejumlah orang tampak mengamati dari jauh.
Selain itu di ujung depan mobil terlihat sesosok mayat dengan kondisi leher putus lantaran terjepit badan kendaraan sementara tubuh jasad tersebut berada dalam mobil.
Menanggapi kondisi tersebut salah seorang pengguna facebook mengatakan kepada congkasae.com jika para pengemudi Bus Gunung Mas kerap ugal-ugalan demi mengejar waktu.
"Sopirnya sering ugal-ugalan demi kejar waktu,"ujar pria yang enggan mempublikasikan identitasnya.
Ia mengalami hal tersebut ketika hendak berangkat menuju Labuan Bajo dari arah Ruteng beberapa waktu lalu.
"Para penumpangnya kebanyakan mabuk, karena terlalu ngebut, sopirnya sering melontarkan cacian kepada pengemudi lain selama di jalan,"kata sumber itu menambahkan.