- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Menulis Pada Era Digital: Menginspirasi, Mengedukasi dan Mengubah Dunia

    Kolumnis| Congkasae.com
    10 September, 2024, 06:18 WIB Last Updated 2024-09-09T23:18:51Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1
    Menulis Pada Era Digital: Menginspirasi, Mengedukasi dan Mengubah Dunia


    ***Oleh Anselmus Sudirman***

    Pada era digital yang berkembang demikian pesat ini, menulis telah berkembang menjadi alat yang sangat efektif untuk mendidik dan menginspirasi masyarakat. 


    Teknologi informasi dan komunikasi memberi penulis peluang untuk berkontribusi pada perubahan sosial dan menjangkau audiens di seluruh dunia. 


    Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi informasi memiliki dampak yang signifikan terhadap dunia menulis. Menurut data yang dirilis https://www.statista.com (2024), lebih dari 67% penduduk dunia adalah pengguna internet aktif tahun 2023. 


    Fakta ini memberikan kesempatan emas bagi penulis untuk menyebarkan ide dan gagasan ke seluruh dunia. Alasannya jelas, menulis menjadi aktivitas intelektual yang melampaui batas geografis. 


    Platform digital seperti blog, media sosial, dan situs berita memungkinkan pertukaran ide melalui tulisan berlangsung begitu cepat, efektif, dan luas.


    Namun, tanpa daya saring, informasi yang begitu banyak berpotensi mengaburkan kebenaran dan menimbulkan masalah seiring dengan maraknya konten hoaks dan misinformasi. 


    Data dari portal Kementerian Keuangan Republik Indonesia https://www.djkn.kemenkeu.go.id (2023) menyebutkan bahwa sekitar 30-60% pengguna internet pernah terpapar berita palsu di media sosial. Sedangkan 21-36% saja yang mampu mengenal berita hoaks. 


    Dari realitas ini, menulis pada era digital membutuhkan kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi. Setiap tulisan harus didasarkan pada informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak menyesatkan dan memakan banyak korban berita palsu.


    Kesadaran Transformatif dalam Menulis

    Dalam era informasi saat ini, menulis tidak sekadar menuangkan ide-ide, tetapi juga memiliki tujuan pendidikan yang dapat mengubah hidup pembaca. 


    Dalam hal ini, kesadaran transformatif berarti mengubah sikap atau karakter seseorang secara signifikan melalui pengetahuan dan wawasan yang disampaikan melalui tulisan. 


    Konsep ini terdiri dari empat komponen utama: personal, institusional, kolektif, dan global. Pada tingkat personal (pribadi), menulis adalah ekspresi nilai kemanusiaan, integritas, dan kejujuran. 


    Penulis diharapkan menjadi duta perubahan yang menyuarakan masalah penting dengan cara yang mendidik dan inspiratif. 


    Karya yang lebih mendalam, inspiratif dan eksploratif akan memiliki jangkauan yang lebih luas dan berdampak. 


    Contohnya, penulis yang membahas masalah lingkungan dengan data ilmiah yang kuat memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya mempertahankan upaya pelestarian alam.



    Secara institusional, penulis mempromosikan otoritas dan identitas lembaganya melalui tulisan. Institusi pendidikan, misalnya, dapat mendorong siswa untuk menulis karya ilmiah yang berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan.

     

    Karya yang diterbitkan di jurnal atau media massa dapat meningkatkan reputasi organisasi, memperkuat dampak ilmiah dan menawarkan solusi kritis terhadap permasalahan yang ada. 


    Freire (2018) menyatakan bahwa upaya ini merupakan bagian dari pedagogi kritis, suatu metode yang menekankan pemikiran kritis dan diskusi terbuka dalam mengatasi masalah.


    Di level masyarakat, menulis berfungsi sebagai alat untuk menyatukan suara dalam memperjuangkan keadilan sosial, kesetaraan, dan hak asasi manusia. 


    Gerakan sosial seperti #MeToo menunjukkan bagaimana tulisan viral di media sosial dapat menggerakkan masyarakat di seluruh dunia.


     Penulis dapat memperkuat kolaborasi dan perjuangan untuk menyuarakan perubahan yang sangat bermanfaat melalui karya tulis kolaboratif.


    Kolaborasi melahirkan konektivitas, terjalinnya hubungan internasional dalam  memperkenalkan budaya lokal ke dunia luar. Dengan menggali keunikan lokal, penulis memperkaya mozaik peradaban dunia. 


    Menurut Benson (2020), pada era komputer dan internet, para penulis memainkan peran penting dalam menyebarkan pengetahuan global karena mereka terhubung ke jaringan media yang luas, yang menginspirasi dan mengubah perspektif audiens di seluruh dunia.


    Pendidikan dan Kesadaran Menulis

    Peran pendidikan sangat penting dalam menumbuhkan kesadaran menulis yang berkualitas dan berdampak. 


    Melalui tulisan, penulis belajar berpikir kritis dan berliterasi digital sambil mengakui peran pengetahuan multidisipliner yang dapat ditanamkan dalam pendidikan. 


    Pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan dapat mendukung literasi digital yang telah lama menjadi prioritas utama pendidikan. 


    Cakupan kegiatan literasi digital berorientasi pada kemampuan untuk menggunakan teknologi dan mengevaluasi kredibilitas serta keandalan informasi yang ditemukan secara online. 


    Misalnya, para siswa bisa diarahkan untuk melakukan proyek penelitian di kelas. Melalui proyek ini, mereka membedakan sumber yang dapat dipercaya dan yang tidak, serta mengintegrasikan data ke dalam tulisan dengan cara yang logis, sistematis dan etis.


    Selain itu, melalui metode pedagogi kritis ala Paulo Freire, para siswa mengkritisi teks, menganalisis struktur argumen, dan mempertimbangkan implikasi sosial dari berbagai kanal informasi. 


    Diskusi dan refleksi melaui tulisan menjadi kegiatan penting untuk membahas masalah sosial, politik, dan lingkungan. 


    Manfaatnya beragam, mulai dari  memperluas cakrawala pemikiran, meningkatkan kemampuan hingga berkomunikasi dan berargumen secara logis, tearah, dan menyakinkan.


    Latihan Menulis Secara Berkelanjutan

    Untuk mengasah keterampilan menulis, latihan menulis yang berkelanjutan sangat dibutuhkan. Kegiatan-kegiatan menulis dilakukan secara sistematis dan berkala, misalnya dengan menulis esai, jurnal mingguan, diari atau proyek kolaboratif. 


    Latihan yang teratur akan membantu siswa mengatasi ketidaknyamanan awal ketika menulis dan berusaha mengubahnya menjadi lebih menyenangkan dan alamiah.


    Pendampingan dan umpan balik yang konstruktif dari guru merupakan salah satu bagian penting dari pengembangan keterampilan menulis siswa. 


    Secara teknis, guru dapat memberikan masukan tentang kekuatan dan kelemahan tulisan siswa. Pendampingan bisa dilakukan secara individual atau dalam kelompok kecil, yang memungkinkan siswa belajar dari umpan balik dan memperbaiki tulisannya.


    Dalam lingkungan pendidikan, pembentukan komunitas dan platform menulis dapat memberi siswa motivasi tambahan. 


    Sekolah dapat membentuk kelompok menulis berdasarkan minat, mengadakan kompetisi menulis, atau membuat publikasi seperti majalah sekolah. 


    Di era internet saat ini, platform daring seperti blog sekolah atau forum diskusi tulisan juga menjadi alat yang bermanfaat bagi para siswa untuk menjalin koneksi digital dengan audiens yang lebih luas, memberikan mereka pengalaman langsung dalam berkomunikasi melalui tulisan.


    Faktor lain yang tidak boleh diabaikan adalah penggunaan teknologi selama proses penulisan. Perangkat lunak dan aplikasi seperti Grammarly, Mendeley, AI, dan Google Docs membantu siswa berkolaborasi dalam proyek penulisan, mengelola referensi, dan memperbaiki tata bahasa Inggris mereka. 


    Guru dapat mengajarkan para siswa cara menggunakan alat-alat ini untuk meningkatkan kualitas tulisan mereka dan mempersiapkan mereka untuk tuntutan dunia digital.


    Pendidikan perlu memberikan konteks nyata untuk setiap tugas menulis. Misalnya, para siswa akan lebih termotivasi untuk menulis jika mereka menyadari bahwa tulisan mereka memiliki dampak nyata, baik dalam skala kecil seperti lingkungan sekolah maupun lebih luas seperti komunitas online. 


    Pendekatan pendidikan yang komprehensif dan berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran menulis siswa di era modern. 


    Melalui  komunitas dan platform menulis, para siswa bisa berekspresi. Mereka tidak hanya membuat karya yang bagus tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan tanggung jawab untuk menyebarkan ide-ide.


    Setiap karya tulis inspiratif pada era digital memiliki kekuatan untuk menginspirasi, mengedukasi dan mengubah dunia jika didistribusikan secara luas. 


    Dengan begitu, era digital tidak hanya menjadi era informasi tetapi juga era kebijaksanaan dan transformasi sosial yang positif.


    Penulis adalah dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta. Dia juga menjadi reviewer jurnal nasional terakreditasi and invited reviewer jurnal internasional berrepurasi. 


    Rekam jejaknya bisa diakses melalui ORCID ID:  https://orcid.org/0000-0001-5520-9838


    Anselmus Sudirman merupakan pengajar di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

     


    Komentar

    Tampilkan