- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    51 Rumah Hangus Terbakar 1 Lansia Terpanggang Buntut Perang Tanding di Flores Timur

    Penulis: Antonius Rahu | Editor:Tim Redaksi
    21 Oktober, 2024, 16:19 WIB Last Updated 2024-10-21T13:54:53Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1

     
    51 Rumah Hangus Terbakar 1 Lansia Terpanggang Buntut Perang Tanding di Flores Timur
    Rumah warga Bugalima yang terbakar dalam perang saudara di kecamatan Adonara Barat Flores Timur

    [Congkasae.com/Kereba] Sedikitnya 51 rumah warga hangus terbakar dan satu orang lansia terpanggang hidup-hidup dalam insiden perang tanding antar desa Ilepati dan desa Bugalima di kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, Senin pagi.


    Kejadian tersebut terjadi pada Senin 21 Oktober 2024, perang antar suku pecah pada pukul 04:30 Wita, kata seorang saksi mata Maria Imaculata Erniwati Senin.


    "Dari tadi pagi setengah lima perang terjadi antar dua desa yakni desa Bugalima dan desa Ilepati,"ujar Erniwati Senin (21/10/2024).


    Ia menyarankan para pengguna jalan untuk menghindari jalur Tanah Mera sampai ke Wai Wadan dan mengalihkan jalur perjanalan lantaran situasi di lokasi yang sangat mencengkam.


    "Jalur tersebut sudah ditutup oleh polisi,"tambah Erniwati.


    Meski demikian ia mengaku belum mengetahui penyebab utama pecahnya perang tersebut yang telah menghanguskan puluhan rumah itu.

    contoh spanduk sambut baru


    Sementara itu dalam rekaman video yang tersebar di sosial media facebook puluhan rumah hangus terbakar sebagai buntut aksi perang antar suku yang melibatkan warga dua desa di Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur itu.


    Selain itu beberapa orang ibu dan anak-anak terdengar berteriak secara histeris menyaksikan kobaran api yang menghanguskan rumah-rumah mereka.


    Mereka yang berteriak dan berbicara dalam bahasa daerah setempat terlihat panik.


    Deretan rumah yang hangus terbakar api tampak tak menyisahkan apa-apa.


    Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyd mengatakan aparat keamanan sudah diterjunkan ke lokasi untuk mencegah terjadinya konflik yang lebih luas dan jatuhnya korban jiwa.


    Rasyd mengatakan perang tersebut pecah pada Senin 21 Oktober pagi, sekitar pukul 04:30 Wita.


    "Tim Forkompimda sudah berada di lokasi kejadian,"ujar Rasyd Senin petang.


    Sementara itu Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Flores Timur Iptu Anwar Sanusi mengatakan situasi saat ini berangsur kondusif setelah pihaknya diterjunkan ke lokasi kejadian bersama TNI dan unsur Forkompimda Flores Timur.


    Berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat, perang tersebut pecah lantaran sengketa batas tanah antar dua wilayah.


    Kendati demikian Kepala Bagian Operasi Polres Flores Timur AKP Ridwan mengatakan polisi telah menangkap 11 orang terduga pelaku pembakaran puluhan rumah warga desa Bugalima di kecamatan Adonara Barat pada Senin pagi.


    "Mereka kami amankan karena diduga melakukan perusakan,"ujar Ridwan.


    Ia mengatakan sejauh ini sudah ada 51 rumah warga Bugalima yang terbakar dalam insiden perang tersebut.


    Dalam insiden tersebut satu orang warga yang menderita stroke terpanggang hidup-hidup lantaran tak dapat menyelamatkan diri.


    "Korban bernama Simon Sanga Mado (70) korban menderita stroke sehingga tak bisa menyelamatkan diri saat rumahnya turut dibakar,"ujar Ridwan.


    Saat ini polisi tengah melakukan proses penyelidikan termasuk mengidentifikasi beberapa tokoh adat setempat yang diduga menjadi dalang utama pembakaran rumah secara brutal di kecamatan Adonara Barat.


    Semenatara itu Kepala Desa Bugalima Rikardus Baka Tukan mengatakan insiden pembakaran rumah dipicu sengketa lahan tanah antar dua wilayah desa yakni desa Ilepati dan desa Bugalima.


    Menurutnya saat ini sudah ada 6 orang warga yang terluka akibat insiden pembakaran rumah tersebut sementara satu orang lansia meninggal dunia.


    Rikardus mengatakan warga Bugalima mendapatkan serangan dari warga Ilepati pada pukul 04:30 Wita senin 21 Oktober 2024.


    Warga yang terbangun setelah mendengarkan letusan bom rakitan langsung panik lantaran tak tahu harus menyelamatkan ibu dan anak-anak atau menghadapi serangan dari warga Ilepati.


    "Dalam situasi kacau mereka terkena lemparan batu dan tembakan senapan angin (dari warga Ilepati),"kata Kepala Desa Bugalima Senin.


    Akibatnya, kata Rikardus Tukan, 6 orang terluka akibat tembakan senapan angin dan lemparan batu dalam insiden penyerangan warga Ilepati.


    Saat ini para korban sudah dilarikan ke RSUD Larantuka untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

    Komentar

    Tampilkan

    ads