- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Batik Air Kembali Terbang ke Labuan Bajo Menyusul Erupsi Gunung Lewotobi

    Penulis: Antonius Rahu | Editor:Tim Redaksi
    14 November, 2024, 10:00 WIB Last Updated 2024-11-14T03:00:30Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1
    Batik Air Kembali Terbang ke Labuan Bajo Usai Ditutup Akibat Erupsi Lewotobi

    Penerbangan Perdana Batik Air usai penutupan Bandara Komodo Akibat Erupsi Lewotobi

     [Congkasae.com/Kereba] Paparan debu vulkanik gunung Lewotobi di kabupaten Flores Timur semakin berkurang, berdasarkan data yang dirilis situs Flightradar24 dilansir Kamis 14 November 2024 pagi.


    Berdasarkan data tersebut paparan debu vulkanik Lewotobi akan mengarah ke wilayah barat gunung tersebut sementara dengan pergerakan debu condong ke wilayah pulau Sumba dan sebagian pulau Flores.


    Sementara itu maskapai Batik Air langsung memutuskan untuk melakukan pendaratan perdana di Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo setelah sehari sebelumnya ditutup lantaran paparan debu vulkanik erupsi gunung Lewotobi di Flores Timur.


    Batik Air dengan nomor registrasi PK-LUZ itu terbang dari bandara I Gusti Ngurah Rai pada pukul 09:52 Wita dan telah mendarat di bandar udara Internasional Komodo di Labuan Bajo pada pukul 10:41 Wita pada Kamis 14 November 2024 pagi.


    Sementara itu paparan debu vulkanik gunung Lewotobi terpantau masih menutupi langit pulau Flores kecuali sebagian wilayah Manggarai Barat termasuk Labuan Bajo pada Kamis pagi.

    Pesawat Batik air di Labuan Bajo
    Pantauan radar aktivitas penerbangan Batik Air rute Denpasar-Labuan Bajo pada Kamis 14 November 2024 pagi


    Sementara dua bandara di pulau Sumba yakni bandara Tambolaka dan bandara Wai Ngapu untuk pertama kalinya terpantau terpapar debu vulkanik gunung Lewotobi laki-laki di Flores Timur.


    Sebelumnya bandara ini tidak terdampak letusan gunung Lewotobi laki-laki, lantaran debu hanya mengarah ke pulau Flores Bagian Barat.


    Kendati demikian pada Kamis 14 November pagi dua bandara ini terpapar debu vulkanik gunung berapi Lewotobi berdasarkan data yang diperoleh dari situs Flightradar24.


    Penerbangan Batik Air pada Kamis pagi ke Labuan Bajo diharapkan mampu membawa para wisatawan yang dikabarkan tertahan di Labuan Bajo lantaran penutupan aktivitas penerbangan di bandara tersebut akibat erupsi Lewotobi.



    Pemerintah telah menggunakan skema pengggunaan kapal laut untuk mengangkut para wisatawan yang terdampak erupsi.


    Selain bandara Komodo, bandara Bima dan Lombok sudah kembali melayani aktivitas penerbangan pada Kamis pagi.

    Komentar

    Tampilkan

    ads