Kondisi rumah warga Bugalima yang terbakar |
[Congkasae.com/Kereba] Kasus pembakaran rumah warga Bugalima kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur memasuki babak baru setelah polisi menetapkan dua orang kepala desa sebagai tersangka.
Kapolres Flores Timur AKBP I Nyoman Sandita mengatakan dua kepala desa tersebut terlibat aktif melakukan aksi provokasi warga yang berujung tindakan anarkis pada Senin 21 Oktober lalu.
Dalam kasus ini polisi juga menetapkan dua orang kepala desa sebagai tersangka yakni kepala desa Bugalima berinisial MS dan kepala desa Kimakamak DOS, kecamatan Adonara Barat.
"Kami sita senjata api rakitan tiga buah, tombak 41 buah, parang 51 buah, busur panah dan senapan angin yang digunakan ketika melakukan penyerangan,"kata kapolres Flores Timur AKBP I Nyoman Sandita saat menggelar konferensi Pers di Larantuka Senin(28/10/2024) kemarin.
Selain dua kepala desa tersebut polisi juga menetapkan 19 orang warga Ilepati sebagai tersangka atas kebakaran 49 rumah warga Bugalima yang mengakibatkan dua orang warga meninggal dunia itu.
Dalam kasus ini polisi menjerat dua orang kepala desa yang terlibat dengan pasal 351 KUHAP semenatara 19 orang lainnya dijerat dengan pasal 160 dan 187 KUHAP dengan ancaman penjara 5 tahun hingga 15 tahun.
Polisi masih akan terus melakukan pendalaman dalam kasus ini dan tidak menutup kemungkinan akan adanya tambahan tersangka baru dalam peristiwa penyerangan itu.
Konflik berdarah di desa Bugalima pecah pada 21 Oktober lalu setelah puluhan warga Ilepati melakukan penyerangan secara membabibuta pada Senin pagi.
Warga Bugalima yang masih tertidur pulas dikagetkan dengan dentuman senjata api rakitan yang ditembakan oleh para penyerang dari desa Ilepati.
Selain melakukan penyerangan dengan batu dan senjata api rakitan, rumah warga Bugalima juga dibakar oleh warga Ilepati.
Akibatnya 6 orang warga Bugalima mengalami luka tembak sementara seorang lansia yang menderita stroke meninggal dalam kondisi terpanggang hidup-hidup.
Sejauh ini terdapat 49 rumah yang terbakar, dengan dua orang warga Bugalima yang dinyatakan meninggal dunia.