[Congkasae.com/Kereba] Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai memastikan telah melakukan sejumlah langkah dalam menghadapi aktivitas gunung anak Ranaka yang telah mengalami kenaikan status dari lebvel I normal ke level II Waspada.
Kepala BPBD Kabupaten Manggarai Stefanus Tawar mengatakan sejak petugas pos pemantau gunung anak Ranaka melaporkan adanya kenaikan status gunung itu pada 3 Desember lalu pihak BPBD bersama para stakeholders sudah melakukan rapat koordinasi terkait perkembangan status gunung anak Ranaka.
"Jadi kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di semua desa terkait mitigasi bencana jika gunung anak Ranaka meletus,"katanya di Ruteng Rabu 11 November 2024.
Ia mengatakan sosialisasi itu juga dilakukan di desa-desa paling berdampak yang berlokasi paling dekat dengan kawah aktif gunung anak Ranaka.
"Seperti desa Ranaka, desa Bangka Jong, desa Longko, desa Golo Mendo dan desa-desa sekitarnya di wilayah kecamatan Wae Rii terkait mitigasi bencana ini,"tambahnya.
Selain melakukan sosialisasi di desa-desa paling berdampak itu pihak pemerintah setempat melalui BPBD juga telah melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah yang berada di area paling berdampak soal mitigasi bencana gunung berapi anak Ranaka.
"Kebetulan baru dua minggu yang lalu kami baru melakukan sosialisasi dan simulasi terkait mitigasi bencana apabilah gunung anak Ranaka ini meletus di satu sekolah yang berada persis di kaki gunung Ranaka,"katanya.
Sementara itu bupati Manggarai Hery Nabit menginstruksikan camat Wae Rii untuk turun langsung ke desa-desa paling berdampak untuk melakukan pendataan terhadap warga dalam mengantisipasi kemungkinan letusan gunung anak Ranaka.
Hery meminta proses mitigasi bencana harus dilakukan sejak dini agar proses evakuasi warga termasuk posko pengungsian dipersiapkan sejak awal.
Selain itu Hery Nabit meminta semua stakeholders untuk mengantisipasi dampak letusan apabilah berdampak pada radius 10 kilo meter dari puncak kawah.
"Karena kalau dampak letusan sampai area 10 km itu artinya kota Ruteng akan kena, jadi kita harus pikirkan itu,"ujar Hery Nabit.
Kepala BPBD Kabupaten Manggarai Stefanus Tawar mengimbau masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi kenaikan status gunung api anak Ranaka.
Ia meminta masyarakat untuk selalu mengakses informasi dari sumber terpercaya seperti Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait perkembangan status gunung berapi anak Ranaka.
"Akses informasi di magma indonesia di situ bisa kita ketahui informasi tentang gunung anak Ranaka secara real time,"kata Stefanus.