Berdasarkan hasil asesemen sudah ada tiga korban (yang merupakan anak di bawah umur),"kata Plt Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Kupang Imelda Manafe.
[Congkasae.com/Kereba] Sejumlah anak yang menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan eks kapolres Ngada, Flores, NTT AKBP Fajar Widyadarma Sumaatmaja mengalami trauma pasca kejadian.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlinduangan anak kabupaten Kupang Imelda Manafe mengatakan berdasarkan penelusuran di lapangan pihaknya telah mendapatkan 3 orang anak berusia di bawah umur yang menjadi korban pencabulan eks kapolres Ngada Fajar Widyadarma.
"Berdasarkan hasil asesemen sudah ada tiga korban (yang merupakan anak di bawah umur),"kata Imelda Manafe kepada CNN Indonesia Selasa 11 Maret 2025.
Imelda mengatakan ketiga korban tersebut merupakan anak di bawah umur dimana satu korban berusia 4 tahun, 12 tahun dan 14 tahun.
"Mereka mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh terduga pelaku,"ujar Imelda.
Ia menambahkan saat ini hanya satu korban yang berada di rumah aman alias safe house sementara satu korbannya lagi masih berada dalam pengawasan orang tua sementara satunya lagi masih kabur karena trauma.
"Mengalami trauma dan takut bertemu dengan orang lain,"ujarnya.
Imelda mengatakan kasus dugaan pencabulan yang dilakukan eks kapolres Ngada tersebut terkuak setelah pihaknya mendapatkan laporan dari pemerintah Australia perihal video porno yang beredar di internet yang diduga melibatkan eks kapolres Ngada Flores.
"Pemerintah Australia dapat video pencabulan dari salah satu situs porno, langsung disampaikan ke kementerian PPA. Dari Kementerian PPA itu menyampaikan ke Polda NTT," kata Imelda.
Berdasarkan hasil penelusuran pihak propam Mabes Polri berhasil mengamankan terduga pelaku pada 2 Maret 2025.
Hasil pemeriksaan terhadap urine milik Fajar terbukti positif mengonsumsi Narkoba jenis sabu.
Ia kemudian langsung dinonaktifkan sebagai Kapolres Ngada, Nusa Tenggara Timur dan saat ini tengah menjalani proses pemeriksaan di mabes polri.
Skandal seks yang dilakukan eks kapolres Ngada AKBP Fajar menjadi momentum bagi presiden Prabowo Subianto untuk melakukan bersih-bersih di tubuh internal Polri.
Dugaan skandal seks dan pelanggaran yang dilakukan eks kapolres Ngada itu menjadi yang pertama di NTT pelaku kejahatan yang melibatkan oknum aparat penegak hukum.